Tentang seseorang yang biasa kalian panggil Ana, Tristiana, Nadut, atau panggilan lainnya, tapi saya lebih suka memanggilnya 'mama'.
Saya bersyukur kepada Tuhan karena diberikan kesempatan untuk mengenal sosok mama selama 20 tahun, yang kemudian akan saya kenang sepanjang hidup saya.
Saya mengenal sosok mama sebagai sosok pekerja keras, mama sangat mencintai pekerjaannya.
Saya mengenal mama sebagai sosok yang periang dan pencair suasana, mama adalah teman terbaik saya.
Saya mengenal mama sebagai sosok yang mandiri dan tidak ingin membuat repot orang lain, bahkan sampai akhir hayatnya,
Memang tidak mudah menghadapi perbedaan yang saya hadapi sekarang,
Memang tidak lagi saya merasakan hangatnya makan bersama mama di meja makan keluarga besama papa dan adik saya.
Memang tidak lagi saya merasakan bahagianya menerima telepon dari mama, "kangen" katanya.
Namun saya tidak ingin mengenang mama seperti itu, saya tidak ingin mengenang mama dengan rasa kehilangan.
Karena sejatinya mama tidak kemana-mana, mama akan menemani saya dan adik saya wisuda dan menikah nantinya.
Kami akan menua bersama, karena mama akan selalu ada di masing-masing hati kami.
Di tulisan ini, saya ingin berterima kasih kepada anda semua yang percaya bahwa mama adalah sosok yang kuat dalam menghadapi cobaan-Nya.
Terimakasih, karena sudah pernah hadir dalam kisah hidup mama, dan membawa kebahagiaan untuk mama.
Komentar
Posting Komentar