Langsung ke konten utama

Rindu

Malam ini, aku kembali merindukanmu.
Apa kabarmu? Aku harap kamu baik - baik saja. Sudah berapa lama kita tidak berbincang? Sehari? Dua hari? Oh, ternyata sudah hampir 1 bulan. Hehe.
Aku mencoba mengingat kembali malam itu, malam ketika (seharusnya) semuanya berakhir. Aku menyadari betapa egoisnya aku sehingga melakukan hal - hal bodoh yang diluar kendaliku. Aku masih ingat malam itu kamu mungkin sudah sangat lelah menghadapiku sehingga kamu memilih untuk mengakhiri semuanya. Maafkan aku, tapi pada saat itu aku berlaku diluar kehendakku. Aku tau, aku tak seharusnya menangis - nangis kepadamu meminta agar hubungan ini tetap dipertahankan. Seharusnya aku tau, lebih baik aku melepaskanmu malam itu. Seharusnya aku tau, bahwa aku berjuang sendirian.
Setelah malam itu, kamu berubah. Mungkin kamu sangat kecewa sama aku, wajar saja. Aku tidak menyalahkan sikap kamu, aku yang salah dan aku menerima konsekuensinya. Tapi, apakah salah aku meminta waktumu, sejam saja setiap harinya untuk berbincang denganku? Apakah salah aku meminta waktumu sehari dalam seminggu untuk bertemu denganku? Aku tidak pernah melarang kamu untuk berpegian dengan siapapun, aku tidak pernah memberatkan kamu dengan harus memberi kabar kapanpun itu. Aku hanya ingin waktumu, sebentar saja. Setidaknya untuk menelfonku dan bercerita tentang kegiatan kita masing - masing hari ini, atau untuk belajar bersama, atau hanya untuk melepas rindu. Atau kalaupun kamu tidak bisa menelfon, apakah tidak bisa dalam sejam dari duapuluh empat jam yang kamu punya, kamu membalas chat cepat? Setidaknya beritau aku kapan kamu bisa membalas dengan cepat hari itu sehingga aku bisa berbincang dengan kamu, sekedar membicarakan kejadian bodoh teman - temanku, atau untuk menanyakan hal - hal yang tidak penting.
Aku rindu kita yang dulu. Kamu inget ga dulu kamu suka nelfon aku tiba - tiba, bahkan tanpa peduli aku lagi ngapain? Kamu dulu inget ga dulu kalau aku ngambek atau salah paham kamu langsung nyamperin aku, bahkan ngajakkin aku keluar buat makan? Dulu kamu nemenin aku belajar, ngerjain laporan anatomiku bahkan ngajarin aku belajar, kamu inget ga?
Aku rindu kita yang suka berbincang di mobil sampai larut malam.
Bolehkah aku menyampaikan suatu hal?
Malam ini, izinkan aku merindukanmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu

Tik Tok. Jarum jam berdetak. Tik Tok. Jika ingin menangis, menangislah, Tidak ada yang menyalahkanmu jika kamu menangis, Pun tidak ada yang memberi reward untukmu jika kamu pura - pura baik - baik saja. Tik Tok . Tadi jarum jam berbisik padaku, katanya, dia ingin berhenti sebentar, berharap waktu akan ikut berhenti bersamanya. Kadang, semua menjadi melelahkan, mengharapkan waktu melambatkan detiknya, memberikan jeda untuk beristirahat Kadang, semuanya menjadi terlalu berat, memberi rasa sakit yang luar biasa, membuat kita tak mampu melakukan apa - apa. Kadang, semua penyesalan datang begitu saja dan memberikan rasa sesak yang luar biasa Tik Tok . Waktu akan berlalu dan semuanya akan baik - baik saja Waktu akan menyembuhkan semuanya, Mungkin kamu dapat menjadi yang terlupakan, Tapi kamu tidak akan menyesal, karena kamu telah memberi semua yang terbaik, Tidak ada yang salah dengan memperjuangkan sesuatu yang kamu percayai. Tik Tok . Jarum jam kembali berdetak. Set...