Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Terakhir

Tentang seseorang yang biasa kalian panggil Ana, Tristiana, Nadut, atau panggilan lainnya, tapi saya lebih suka memanggilnya 'mama'. Saya bersyukur kepada Tuhan karena diberikan kesempatan untuk mengenal sosok mama selama 20 tahun, yang kemudian akan saya kenang sepanjang hidup saya. Saya mengenal sosok mama sebagai sosok pekerja keras, mama sangat mencintai pekerjaannya. Saya mengenal mama sebagai sosok yang periang dan pencair suasana, mama adalah teman terbaik saya. Saya mengenal mama sebagai sosok yang mandiri dan tidak ingin membuat repot orang lain, bahkan sampai akhir hayatnya, Memang tidak mudah menghadapi perbedaan yang saya hadapi sekarang, Memang tidak lagi saya merasakan hangatnya makan bersama mama di meja makan keluarga besama papa dan adik saya. Memang tidak lagi saya merasakan bahagianya menerima telepon dari mama, "kangen" katanya. Namun saya tidak ingin mengenang mama seperti itu, saya tidak ingin mengenang mama dengan rasa kehilangan. Karena sejatin...

Lelah

Saya telah sampai dimana saya terlalu lelah untuk menangis. Saya telah sampai dimana saya terlalu lelah untuk merasa. Tapi apapun hal yang saya lakukan, sejatinya adalah merasa dan menangis. Saya tidak tau bagaimana cara untuk berhenti. Seketika saya merindukan teman - teman saya yang sekarang dalam dimensi yang tidak tersentuh lagi, ruang mereka sendiri-sendiri. Seketika saya merindukan kehangatan di meja makan keluarga, yang saya sudah mulai lupa bagaimana rasanya. Seketika saya merindukan dikasihi sebagai seorang perempuan, oleh laki - laki yang sengaja pergi tanpa pamit.